hariansib.com
Medan (SIB) - Ketua DPN (Dewan Pimpinan Nasional) Partai Pembaruan Bangsa Edward Sihombing mengingatkan semua pasangan calon gubernur maupun calon wakil gubernur yang akan bertarung di Pilkada Sumut April mendatang, sebenarnya sudah ‘telanjang’ di mata rakyat. Artinya, apa pun yang mereka upayakan dalam rangka merebut hati masyarakat, tetap tidak bisa menutupi yang mereka lakukan selama ini karena rakyat sudah tahu.
“Seperti kita ketahui, semua calon gubernur itu adalah seorang pemimpin atau mantan pemimpin daerah di Sumut. Jelasnya, tiga sedang menjabat walikota maupun bupati, satu orang mantan bupati/mantan Wagub dan satu lagi mantan Pangdam,” kata Edward kepada wartawan, Minggu (17/2), disela-sela kunjungannya ke Medan dalam rangka persiapan verifikasi Partai Pembaruan Bangsa, yang “dinakhodai” Engelina Pattiasina sebagai Ketua Umum.
Dalam hal ini, menurut Edward, rakyat Sumatera Utara sudah cukup cerdas menilai bagaimana kinerja mereka selama menjabat, apakah memuaskan atau mengecewakan. Sehingga tentu saja, tidak berguna membuat segala janji manis, kalau ternyata saat menjabat jabatan sebelumnya tidak ada berbuat apa-apa demi kesejahteraan rakyat. “Rakyat sudah bisa menilai bagaimana kinerja mereka saat jadi pemimpin. Pro rakyatkah, pro penguasakah atau malah menindas rakyat. Semua catatan baik dan buruk, pasti sudah terekam jelas di hati rakyat,” katanya.“Jadi janganlah bertindak aneh-aneh, bila saat jadi pemimpin atau belum banyak berbuat apa-apa, sekarang saat mau jadi gubernur, sibuk membuat berbagai program baru,” sambung Edward yang juga Koordinator Wilayah Sumatera ini.
Menurutnya, kalau ada program kampanye besar-besaran, ini malah patut dicurigai. Sebab, kalau kampanye itu malah terkesan bual, justeru dikhawatirkan rakyat akan ‘pergi’ meninggalkan Sang Calon. “Karena di jaman serba susah ini, rakyat pasti tidak suka gubernur yang aneh-aneh,” imbuhnya.Saat ditanyakan kemana pilihan Partai Pembaruan Bangsa untuk Pilkada nanti, Edward menegaskan, belum ada, menunggu aspirasi dari kader-kader di kalangan ‘grass root’. Sebab partai ini, katanya, menerapkan sistim ‘bottom up’ dalam arti yang sebenarnya, bukan rekayasa.
“Tapi kita sudah punya acuan soal figure gubernur, yaitu yang punya komitmen terhadap pelayanan kemanusiaan, lingkungan hidup, dan penegakan HAM. Ini merupakan ‘platform; partai kami. Gubernur nanti harus mampu melakukan percepatan pembangunan, khususnya di bidang kesejahteraan rakyat. Kalau tidak, Sumut akan makin jauh tertinggal,” jelas konsultan yang sudah pengalaman memenangkan pilkada di Jawa maupun luar Jawa ini.
“Partai Pembaruan Bangsa juga yakin, selain sudah cerdas, rakyat Sumut juga serius memilih pemimpinnya. Salah apabila ada yang mengatakan, rakyat di sini tidak sungguh-sungguh memilih gubernurnya,” katanya lagi seraya menambahkan besarnya jumlah partisipasi pemilih nanti, akan menunjukkan seberapa besar kredibilitas pemenangnya. Soal verifikasi, Edward Sihombing menyampaikan, mereka sudah siap menghadapi tahapan-tahapan dimaksud, khususnya di Sumut, “Kami sudah siap diverifikasi administrasi Depkum HAM yang harus masuk tanggal 27 Februari nanti, lalu April mendatang verifikasi factual KPU. Kami sudah terbentuk di 24 provinsi dan di Sumut sudah ada di 20 kabupaten/kota,” paparnya soal kesiapan partai berlambang ‘Pelangi’ yang bermakna keberagaman sebagai partai nasionalis tersebut.
Pada kesempatan itu Edward Sihombing juga memaparkan salah satu program mereka, yaitu pembagian benih jagung hibrida (bibit unggul) kepada seluruh kader dan pengurus partai di 20 kabupaten/kota. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup DPN Partai Pembaruan Bangsa, sebagai bentuk program partai di bidang ketahanan pangan rakyat.“Mengingat betapa sulitnya rakyat menghadapi lonjakan-lonjakan harga khususnya pangan, maka kami berharap, program ini bisa membantu rakyat, atau setidaknya melindungi kader. Bibit ini dinamakan ‘Benih Jagung Hibrida’ ‘Pembaruan Bangsa’, yang murni perkawinan produk-produk lokal (bukan impor). Bisa menghasilkan 8 ton perhektar, bisa ditanam di lahan basah maupun kering, tahan hama dengan masa tanam hingga panen 95 hari,” jelasnya. “Kami sudah mempersiapkan panen raya di 20 kabupaten/kota di Sumut dan diharapkan, program ini mampu menjadikan Partai Pembaruan Bangsa menjadi partai yang berbeda karakter dengan partai-partai yang sudah ada saat ini,” kata Edward Sihombing. (r9/e)
baca selengkapnya..